LEMBAR KERJA SISWA



KEGIATAN BELAJAR 1

Bacalah Informasi Berikut ini.
Pada tahun 1659, Belanda membuat surat kabar pertama yang diberi nama Bataviasch Courant. Surat kabar ini lah yang akhirnya menjadi wadah kita untuk berekspresi secara tulisan. Baik untuk membagi berita, hingga penyebaran agama kristen. Secara tidak langsung juga, kehidupan sosial budaya kita terpengaruh olehnya.

Disadari atau tidak, bentuk pemerintahan kita sekarang juga merupakan “warisan” dari pemerintahan kolonial Belanda. Zaman dahulu, sistem kepemimpinan kita bersifat pamong praja. Jabatan yang sifatnya turun-temurun dan upetinya didapat dari rakyat. Daendels dan Raffles kemudian mengubahnya menjadi pemerintahan modern. Bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji. Bagi mereka, bupati adalah alat kekuasaan. Ya, baik Belanda maupun Inggris melakukan intervensi terhadap kerajaan. Alhasil, elit kerajaan kurang leluasa dalam pergerakan politik.

Belanda membuat kita terbiasa hidup dalam kotak-kotak masyarakat. Mereka, dengan sengaja membuat kasta antar golongan. Buat mereka, bangsa eropa adalah yang tertinggi. Disusul Asia, Timur Jauh, dan, kasta terendah adalah kaum pribumi.

Tidak hanya itu, penindasan dan pemerasan secara kejam juga terjadi. Upacara adat di istana-istana kerajaan dihilangkan. Mereka menggantinya dengan tradisi pemerintahan Belanda.

Tujuan Belanda di Indonesia untuk mencari rempah-rempah, mereka harus membuat infrastruktur untuk mengangkut pasokan bahan makanan. Makanya, mereka punya andil dalam pembuatan pembangunan rel kereta dan jalan raya. Bahkan mereka juga membangun waduk dan saluran irigasi. Selain itu, mereka juga membangun industri pertambahan dengan membuka kilang minyak bumi di Tarakan, Kalimantan Timur. Dengan Kebijakan tanam paksa dan ekonomi liberal yang mereka bentuk membuat rakyat Indonesia dipaksa menjadi penghasil bahan mentah aja. Alhasil, kita tidak punya jiwa “Entrepreneur”. Sementara Belanda mengambil untung dari hasil ekspor.

Di bidang pendidikan, Pemerintah Kolonial berhasil memanfaatkan rakyat kita untuk dijadikan pegawai administrasi yang terdidik, terampil, tapi dihargai murah. Secara pendidikan formal, Belanda menyusun kurikulum pengajarannya sendiri sampai abad ke-19. Makanya, ada kecenderungan politik dan kebudayaan yang dimasukkan melalui pendidikan.

Masalahnya, akses untuk pendidikan ini dibatasi oleh mereka. Belanda lagi-lagi membuat sekat dan kasta. Karena mereka takut kalau rakyat kita terlalu pintar, kita bisa bersatu untuk menggulingkan kekuasaan mereka. Makanya, hanya orang-orang "berada" yang bisa masuk. Seperti keturunan raja, bangsawan, dan pengusaha kaya. hal ini membuat sebagian kalangan menjadi geram. Alhasil, mulai bermunculan akademisi yang mementingkan pendidikan di Indonesia. Mulai dari bedirinya Budi Utomo. Masuknya pendidikan berbasis agama seperti Muhammadiyah. Dan, tentu saja, lewat bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara.

Lebih jelasnya coba kalian lihat klasifikasi dibawah ini.


Setelah kalian membaca ringkasan materi diatas dengan seksama, Cobalah kalian ukur kemampuan anda dengan menjawab pertanyaan dibawah ini. Agar kalian dapat menjawab pertanyaan silahkan baca buku paket anda halaman 158 – 174. Silahkan kalian klik gambar dibawah ini untuk mengerjakannya.